Sungkem Tlompak, Syukur ala Banyusidi

IMG_4473a

RATUSAN WARGA DESA Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, mengikuti ritual Sungkem Tlompak, Senin (12/8/2013) siang. Tradisi tahunan ini dilaksanakan pada hari ke lima lebaran, dengan tujuan penghormatan kepada leluhur, syukur serta harapan akan kemakmuran dan kelesarian sumber air.

IMG_4355aTlompak adalah sumber air pada sebuah tebing, di sisi barat laut Dusun Gejayan, Desa Banyusidi. Kejernihan air Tlompak terjaga oleh pepohonan besar dan rimbun, serta rumpun-rumpun bambu petung yang mengelilinginya. Tanah tebing yang berlumut, mempertegas kemurnian air Tlompak.

Perlu cukup energi untuk mencapai sumber air tersebut. Orang harus terlebih dulu melewati jalan setapak diantara perkebunan, kemudian menapaki lebih dari dua ratus anak tangga.

IMG_4358aDusun Gejayan, tempat Sungkem Tlompak dilakukan, berjarak kira-kira 7 kilometer dari Jalan Magelang-Kopeng. Rute menuju dusun tersebut memang relatif kurang nyaman. Di sejumlah titik, lapisan aspal sudah rusak dan berlubang. Ditambah lagi beberapa belokan, tanjakan dan turunan – cirikhas jalan di kawasan pegunungan.

Namun, pemandangan berupa hutan dengan pepohonan cemara yang menjulang, barangkali sedikit memberikan hiburan, di saat kendaraan harus berjuang melintasi rute yang kurang nyaman itu. Tatkala sampai di jalan menanjak berlapis bebatuan, itu berarti Dusun Gejayan sudah di depan mata.

Sungkem Tlompak disebut-sebut sudah berlangsung sejak 81 tahun silam. Kala itu, paceklik tengah melanda Dusun Keditan, juga di wilayah Desa Banyusidi. Untuk mengakhiri bencana tersebut, para sesepuh dusun melakukan tirakat di dekat sumber air Tlompak.

IMG_4363aKini, tradisi itu terlihat makin lengkap dengan adanya pertunjukan kesenian lokal. Sejumlah penduduk yang mengenakan beberapa macam topeng, barongan, kuda kepang berikut perangkat gamelan, turut mengarak tumpeng dan sesaji ke sumber air Tlompak. Anak-anak berpakaian dan berdandan warok bocah.

Usai pelaksanaan ritual yang dipimpin sesepuh dusun, warga bergantian mengambil air yang mengucur dari beberapa paralon di tebing Tlompak. Ada yang hanya membasuh wajah, tangan dan kaki, ada pula yang menampungnya ke dalam botol air mineral lalu membawanya pulang. Sebagian warga memunguti kembang mawar merah dan putih, yang telah ditabur lebih dulu ke tebing itu.***

Teks dan foto oleh Sahrudin

One response to “Sungkem Tlompak, Syukur ala Banyusidi

Leave a comment